Kronologi Pertemuan Bripda Randy dan Mahasiswi Mojokerto yang Bunuh Diri, Berawal saat Nonton Bareng

Madu99lounge  – Terungkap kronologi pertemuan antara Bripda Randy dan mahasiswi Mojokerto yang tewas bunuh diri di area makam di Desa Japan, Kecamatan Suko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (2/12/2021).

Pertemuan keduanya terjadi tiga tahun yang lalu yakni tepatnya di bulan Oktober 2019.

Keduanya bertemu saat sedang menonton bersama di wilayah Malang, Jawa Timur.

Wakapolda Jatim, Brigjen Pol Slamet Hadi Supraptoyo, memberikan keterangan.

Pihaknya membenarkan jika wanita yang berinisial NW (23) meninggal lantaran bunuh diri dengan cara menenggak racun.

Hal itu terbukti dengan adanya bekas minuman yang bercampur potasium.

Di duga, mahasiswi tersebut nekat bunuh diri akibat tekanan mental yang ia alami dalam jalinan asmaranya dengan seorang oknum polisi.

Sang kekaksih yang merupakan anggota polisi bernama Bripda Randy Bagus, yang bertugas di Polres Pasuruan Kabupaten, kini berhasil di amankan oleh Polres Mojokerto.

Dari informasi yang di dapat, keduanya berkenalan sejak 2019 lalu, tepatnya di bulan Oktober.

Keduanya bertemu saat menonton bersama acara di stro baju di wilayah Malang, Jawa Timur.

“Korban dan Anggota Polri ini sudah berkenalan sejak bulan Oktober 2019. Pada saat itu sedang nonton bareng distro baju yang ada di Malang.” ujarnya.

Keduanya pun akhirnya berkenalan dan bertukar nomor handphone.

Lantaran semakin mengenal, keduanya memutuskan untuk berpacaran.

Kronologi Pertemuan Bripda Randy dan Mahasiswi Mojokerto yang Bunuh Diri, Berawal saat Nonton Bareng

“Keduanya pun akhirnya berkenalan dan bertukar nomor Hanphone hingga terjadi hubungan (berpacaran)” ujarnya, di kutip dari keterangan di laman Humas Polri.

Hingga Bripda Randy dan NW melakukan hubungan layaknya suami istri pada 2020 hingga 2021.

Aksi itu di lakukan di wilayah Malang di indekos maupun di hotel.

Selama itu, NW juga sempat melakukan aborsi yang dil akukan dua kali.

Yakni pada Maret 2019 dan Agustus 2021.

“terhitung mulai bulan Oktober 2019 sampai bulan Desember 2021 melakukan tindakan aborsi bersama yang mana di lakukan Maret tahun 2020 dan bulan Agustus 2021.” terangnya.

Di usia kandungan yang pertama yakni minggun dan yang kedua di kabarkan telah mencapai umur 4 bulan.

“Untuk usia kandungan yang pertama masih usia mingguan, sedangkan usia kandungan yang kedua setelah usia 4 bulan,” jelasnya.

Hal itu di duga membuat NW tertekan hingga kini memutuskan untuk bunuh diri hingga jenazahnya di temukan di area makam di Desa Japan, Kecamatan Suko, Kabupaten Mojokerto, Jawa Timur, Kamis (2/12/2021).

Kini, Polda Jatim masih terus mendalami kembali apa yang menjadi penyebab utama mahasiswi tersebut bunuh diri. 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *