5 Pantangan yang Kerap Ditemui dalam Masyarakat Jawa

Madu99Lounge 5 Pantangan yang Kerap Ditemui dalam Masyarakat Jawa Masyarakat Jawa memang di kenal dengan berbagai petuah dan aturan-aturan yang beragam. Termasuk saat akan memberi nasihat atau mengingatkan sesuatu, ada ungkapan ora elok yang kerap di anggap sebagai kalimat mujarab. 

1. Duduk di tengah atau depan pintu

5 Pantangan yang Kerap Ditemui dalam Masyarakat Jawa

Pantangan pertama yang terbilang populer dalam masyarakat Jawa adalah larangan duduk di tengah atau depan pintu. Terlebih untuk anak gadis, orang Jawa meyakini bahwa kebiasaan ini akan membuat jauh dari jodoh. Logikanya, sikap ini tentu tidak sopan karena bisa menghalangi orang yang akan lewat. 

Namun, para orang tua juga khawatir jika ada yang melihat andai anak gadisnya bercanda berlebihan sampai tertawa dengan keras bersama teman-temannya. Hal ini di anggap berisiko, jika orang tua pemuda tidak akan mengizinkan anaknya menikahi gadis yang demikian.

2. Menyapu di malam hari

5 Pantangan yang Kerap Ditemui dalam Masyarakat Jawa

PokerOnline – Menyapu menjadi aktivitas bersih-bersih yang umum di lakukan. Namun, dalam masyarakat Jawa ada pantangan untuk menyapu di malam hari. Para orang tua melarang anak-anaknya menyapu saat malam hari karena di anggap tidak sopan sebab akan mengganggu waktu istirahat. 

Selain itu, masyarakat Jawa meyakini jika suara yang di timbulkan saat menyapu di malam hari dapat mengundang makhluk halus. Di tambah lagi, ada kepercayaan jika menyapu di malam hari akan mempersulit diri saat mencari rezeki.

5 Pantangan yang Kerap Ditemui dalam Masyarakat Jawa

3. Makan brutu alias pantat ayam

Orang Jawa pasti familier dengan pantangan makan ayam bagian brutu alias pantat. Biasanya anak-anak memang di larang makan brutu dengan dalih bisa membuat bodoh dan pikun. Alhasil, kebanyakan anak-anak Jawa lebih terbiasa memilih bagian paha ayam. 

Namun, di sisi lain pantangan ini boleh jadi di sebabkan oleh alasan kesehatan. Brutu yang merupakan bagian dengan kandungan lemak yang banyak di khawatirkan akan menyebabkan tumpukan kolesterol.

Lebih lanjut lagi, efek samping yang di yakini nantinya anak akan mudah mengantuk hingga tidak fokus saat belajar. 

4. Membuang sampah di kolong tempat tidur

Masih berkaitan dengan faktor kebersihan dan kesehatan, pantangan selanjutnya yang banyak ditemui dalam masyarakat Jawa adalah larangan membuang sampah di bawah tempat tidur. Pada dasarnya, membuang sampah sembarangan saja memang bukan perilaku yang baik, apalagi jika di kolong tempat tidur. 

Meski memakai ‘senjata’ ora elok, tapi sebenarnya fokus utama adalah alasan kesehatan. Sampah yang menumpuk di kolong tempat tidur bisa membusuk hingga menimbulkan bau tidak sedap. Alhasil, penyakit pun bisa saja datang dan mengganggu kesehatan. 

5. Menyisakan makanan

Ada ungkapan ‘ora elok madang nyiso, mundak pitike mati’, artinya tidak baik makan bersisa, bisa menyebabkan ayam mati. Meski terdengar gak logis, tapi buat anak-anak justru jadi ancaman yang manjur. Boleh jadi mereka memang punya ayam dan si anak takut kalau nanti ayam kesayangannya akan mati. 

Namun, lewat nasihat tersebut ternyata ada makna perihal petuah hidup bahwa manusia itu harus tahu ukuran. Lebih baik nambah jika kurang daripada mengambil banyak tapi tersisa.

Selain itu, kita juga diingatkan agar tidak buang-buang makanan, sebab di luar sana masih banyak orang yang kekurangan sampai rela mengais sisa-sisa makanan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *