4 Fakta ‘Resesi Seks’ di China, Penurunan Kelahiran Terendah Sepanjang Sejarah

Madu99lounge – 4 Fakta ‘Resesi Seks’ di China

China di laporkan tengah mengalami ‘resesi seks’. Hal ini di karenakan dalam satu dekade telah menunjukkan bahwa kelahiran di China turun ke tingkat terendah sejak tahun 1960-an.
Selain itu, hasil dari sensus China yang di rilis pada bulan Juli lalu menunjukkan bahwa sekitar 12 juta bayi lahir tahun lalu.

4 Fakta ‘Resesi Seks’ di China, Penurunan Kelahiran Terendah Sepanjang Sejarah

Sebagai informasi, resesi merupakan istilah ekonomi untuk pertumbuhan negatif dua kuartal berturut-turut dalam satu tahun.

1. Populasi menyusut
Survei yang di lakukan oleh otoritas China dalam satu dekade menunjukkan tingkat pertumbuhan penduduk China selama dekade terakhir adalah yang terendah sejak 1960-an.

Populasi yang menyusut bermasalah di karenakan struktur usia yang terbalik, dengan lebih banyak orang tua daripada usia muda.

Ketika hal tersebut terjadi, tidak akan ada cukup pekerja di masa depan untuk mendukung orang tua, dan kemungkinan ada peningkatan permintaan untuk perawatan kesehatan dan sosial.

2. Angka kelahiran turun
Sensus terkini di China, yang di publikasikan bulan Mei lalu, menunjukkan bahwa hanya sekitar 12 juta bayi lahir pada tahun lalu.

Angka ini menjadi penurunan yang signifikan dari data tahun 2016, yang sebanyak 18 juta bayi, sekaligus merupakan angka kelahiran terendah sejak 1960-an.

Dikutip dari laman Reuters, berdasarkan angka sensus yang di rilis awal bulan ini menunjukkan populasi China sekarang mencapai 1,41 miliar. Hal ini menunjukkan China masih salah satu yang terpadat di dunia.

3. Pemerintah China mengakhiri kebijakan 2 anak cukup
Penurunan tingkat kelahiran membuat pemerintah China mengakhiri kebijakan dua anak cukup. China saat ini mengizinkan pasangan suami istri untuk memiliki hingga 3 anak.

“Untuk lebih mengoptimalkan kebijakan kelahiran, kami akan menerapkan kebijakan pasangan dapat memiliki tiga anak setelah menikah,” tulis kantor berita Xinhua.

4. Wanita ogah punya anak
Salah satu penduduk Beijing, Lii (nama samarannya) tidak berencana untuk mempunyai anak dalam waktu dekat.

Wanita berusia 31 tahun itu sudah menikah selama dua tahun dan ingin hidup tanpa harus mengkhawatirkan membesarkan anak.

“Saya memiliki sedikit teman sebaya yang memiliki anak, dan jika mereka memilikinya, mereka terobsesi untuk mendapatkan pengasuh terbaik atau mendaftarkan anak-anak di sekolah terbaik. Kedengarannya melelahkan,” katanya.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *