Jerawat Hiperandrogen dan Cara Penanganannya

Jerawat Hiperandrogen dan Cara Penanganannya

Madu99Lounge Jerawat hiperandrogen adalah jerawat yang muncul akibat kelebihan hormon androgen dalam tubuh. Jerawat yang di sebabkan kelebihan hormon ini biasanya timbul lebih parah dan lebih susah hilang. Meski begitu, jerawat ini tetap bisa di atasi.

Keadaan hiperandrogen adalah berlebihnya produksi hormon androgen oleh ovarium dan kelenjar adrenal. Hormon ini normalnya lebih banyak di temukan pada laki-laki. Idealnya, wanita cukup membutuhkan 1% hormon androgen dalam tubuhnya.

Jerawat Hiperandrogen dan Cara Penanganannya

Jika kadar hormon ini berlebih, wanita dapat mengalami berbagai macam gejala seperti menstruasi tidak teratur, hirsutisme, hidradenitis suppurativa, dan kebotakan. Namun, gejala yang paling banyak timbul berupa hirsutisme dan jerawat hiperandrogen.

Jerawat Hiperandrogen pada Wanita Usia Produktif

Selain di sebabkan oleh kadar hormon androgen yang berlebihan, jerawat juga bisa terjadi ketika kadar hormon ini normal, tapi kelenjar minyak lebih sensitif terhadapnya. Pasalnya, hormon androgen dapat meningkatkan produksi kelenjar minyak. Produksi minyak berlebihan lama-kelamaan akan menyebabkan jerawat.

Jerawat hiperandrogen sebenarnya bisa di alami oleh pria maupun wanita. Namun, wanita cenderung lebih rentan mengalami kondisi ini. Bahkan, 10–20% wanita usia reproduktif di duga memiliki kelebihan hormon androgen. Kadar hormon wanita yang berubah-ubah sepanjang bulan juga membuat jerawat lebih mudah timbul.

Jerawat hiperandrogen biasanya tersebar di area pipi, dagu, rahang, dan leher bagian atas. Jerawat ini cenderung lebih dalam dan susah hilang, serta biasanya bertambah parah menjelang menstruasi. PokerOnline

Beberapa kondisi pada wanita yang dapat memicu munculnya jerawat hiperandrogen, yaitu:

  • PCOS (polycystic ovarian syndrome)
  • Obesitas dan sindrom metabolik
  • Penggunaan obat-obatan yang memicu jerawat, seperti testosteron dan kortikosteroid
  • Penyakit kelenjar adrenal, seperti hiperplasia adrenal kongenital dan tumor kelenjar adrenal
  • Penyakit kelenjar pituitari, seperti sindrom Cushing, gigantisme, dan prolaktinoma.

Penanganan Jerawat Hiperandrogen

Jerawat hiperandrogen tidaklah cukup di atasi dengan pembersih atau masker wajah seperti jerawat pada umumnya. Penelitian menunjukkan bahwa penggunaan terapi hormonal kombinasi yang biasa di temukan di kontrasepsi oral kombinasi dapat menjadi cara efektif dan aman untuk mengatasi jerawat hiperandrogen.

Namun, perlu di ingat bahwa kontrasepsi oral kombinasi ada berbagai macam dengan isi yang berbeda-beda pula. Ada yang berisi progestin, Etinilestradiol, Levonorgestrel, Norgestimate, Desogestrel, Drospirenon, dan Siproteron asetat (CPA).

Terapi hormonal kombinasi yang ampuh mengatasi jerawat hiperandrogen adalah yang mengandung kombinasi Etinilestradiol dan Siproseton asetat (CPA).

Dampak Jerawat Hiperandrogen secara Fisik dan Psikis

Jerawat hiperandrogen tidak boleh di anggap sepele, karena kondisi ini biasanya juga di iringi oleh gejala hiperandrogen lainnya yang bisa menimbulkan beragam masalah kesehatan, baik fisik maupun mental. Secara fisik, dampak yang bisa timbul akibat hiperandrogen atau tingginya kadar hormon androgen adalah:

  • Jerawat yang parah
  • Hirsutisme
  • Kebotakan
  • Hidradenitis suppurativa
  • Menstruasi tidak teratur dan infertilitas
  • Pembesaran klitoris
  • Obesitas
  • Diabetes tipe 2

Sementara itu, dampak negatif hiperandrogen dari segi mental adalah menurunnya rasa percaya diri serta gangguan mood. Bahkan, sebagian wanita yang menderita kondisi ini juga bisa mengalami depresi dan gangguan kecemasan.

Baca Juga : Manfaat sayur sop untuk kesehatan

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *