5 Tips Menghadapi Anak Penyendiri, Perhatikan Suasana Hatinya

MADU99LOUNGE – 5 Tips Menghadapi Anak Penyendiri, Perhatikan Suasana Hatinya Seperti orang dewasa, karakter anak berbeda-beda. Banyak anak memang terlihat ceria dan senang bermain dengan teman sebaya. Tetapi anak yang lebih suka menyendiri juga ada. Jumlahnya memang tak sebanyak anak yang mudah berbaur dengan siapa saja asalkan ada mainan dan jajanan.

Sedikitnya anak yang lebih suka menyendiri kadang membuatnya tampak aneh bahkan mendapatkan cap yang buruk. Sama seperti orang yang introver kerap dipandang ganjil di lingkungan yang di dominasi oleh para ekstrover. Sebagai orangtua, kamu jangan ikut-ikutan memberikan cap negatif pada anak sendiri.

Dia gak harus sama denganmu atau pasangan ketika kalian kecil dulu. Setiap anak memiliki keunikan masing-masing. Sifat penyendirinya bisa mirip dengan salah satu saudaramu atau berbeda dari siapa pun. Dalam keseharian, dirimu dan pasangan perlu melakukan lima tips menghadapi anak penyendiri guna memastikan tidak ada masalah pada anak.

1. Ketahui kapan ia baik-baik saja, lagi capek, sakit, atau sedih

5 Tips Menghadapi Anak Penyendiri, Perhatikan Suasana Hatinyailustrasi anak kelelahan (pexels.com/cottonbro studio)

Membaca empat hal di atas pada anak yang lebih suka menyendiri sama sulitnya dengan anak yang pendiam. Orangtua perlu meningkatkan kepekaan atas suasana batin anak. Salah satunya, tentu saja dengan bertanya langsung saat kamu ragu dia sedang baik-baik saja atau tidak.

Akan tetapi, menanyakannya terlalu sering boleh jadi malah membuat anak kurang nyaman. Kesukaannya menyendiri seperti diartikan dirinya pasti bermasalah. Maka dirimu sebaiknya gak selalu mengandalkan pertanyaan di atas melainkan juga harus mampu mengamati dan mengambil kesimpulan yang tepat.

Sebagai contoh, meski anak suka menyendiri, dia masih makan dengan lahap dan tidak ada masalah dengan nilai ulangannya. Ini menandakan anak sedang dalam kondisi baik. Sementara itu, jika ia terlihat lemah dan makin menarik diri mungkin kurang sehat. Kamu dapat memastikannya dengan mengecek suhu badannya dulu.

Sedang ketika anak cuma capek, tidak ada gejala sakit seperti demam atau pilek. Ia menyendiri dan mengisi waktunya dengan lebih banyak tidur. Lalu kesedihan anak dapat dibaca apabila raut wajahnya murung dan saat menyendiri tampak melamun terus. Anak yang sedih sering kali kesulitan tidur, malas makan, dan terlihat menahan tangis.

Baca Juga: 3 Attitude Jaga Sikap dengan Mertua dan Ipar, Bercandanya Jaga Batasan

2. Dia tidak benci orang, cuma suka ketenangan

5 Tips Menghadapi Anak Penyendiri, Perhatikan Suasana Hatinyailustrasi menenangkan diri (pexels.com/Andrea Piacquadio)

Kamu yang gak pernah suka menyendiri apalagi saat masih anak-anak mungkin seketika berpikir ada yang tidak beres dengannya. Dirimu khawatir anak membenci keberadaan orang lain sehingga menjaga jarak dari mereka. Padahal jika ia membenci orang lain, perkataan dan tindakannya pada mereka pasti buruk.

Apabila hal itu tak terjadi dan anak masih sopan-sopan saja ketika harus berinteraksi dengan orang lain berarti dia cuma mencari ketenangan. Keberadaan orang-orang di sekitarnya niscaya menimbulkan lebih banyak suara dan gerakan. Apalagi di tengah anak-anak sebayanya yang suka berteriak-teriak.

Suasana tenang yang menjadi kesukaannya tidak bisa di peroleh. Kesenangannya akan ketenangan juga tampak dari ia mendengarkan siaran apa pun dengan volume yang cukup kecil. Aktivitasnya pun biasanya menggambarkan ketenangan seperti hobi membaca. Kalaupun dia lagi bermain sama sekali tak menimbulkan kegaduhan.

3. Tetap sesekali mendatanginya dan ajak mengobrol

5 Tips Menghadapi Anak Penyendiri, Perhatikan Suasana Hatinyailustrasi ibu dan putrinya (pexels.com/RDNE Stock project)

Walaupun anak suka menyendiri, kamu tidak perlu bersikap seakan-akan sedang mengucilkannya. Seperti saudaranya yang lebih suka berinteraksi dengan orang lain, ia pun memiliki kebutuhan tersebut. Dia tidak lantas merasa terganggu hanya karena orangtua atau saudaranya sendiri mendekat. 

Ajaklah anak mengobrol setelah beberapa saat ia menyendiri. Tapi ingat, caramu berbicara dengannya mesti cukup tenang. Hindari bersikap cerewet yang bisa mengganggunya. Sebaiknya ajakan mengobrol juga tidak di lakukan sepanjang waktu karena dia tetap butuh kesendirian lebih banyak daripada anak-anak lainnya.

Topik obrolan bisa apa saja. Tidak ada topik tertentu yang mesti di hindari. Berbicaralah layaknya orangtua pada anak bahkan bercanda. Kalau anak suka menyendiri dan orangtua tak berinisiatif buat tetap menjaga kedekatan dengannya nanti hubungan kalian begitu berjarak. Jangan menunggu anak mendatangimu seakan-akan kalau anak tak mendekat maknanya dia pasti gak mau diganggu.

4. Dorong agar anak tetap bisa bersosialisasi pada saat dibutuhkan

5 Tips Menghadapi Anak Penyendiri, Perhatikan Suasana Hatinyailustrasi anak-anak bermain (pexels.com/cottonbro studio)

Orangtua mesti menghargai sifat setiap anak. Akan tetapi, ingat pula bahwa bibit sifat apa pun pada anak bisa berkembang ke arah yang kurang baik apabila kamu tidak memberikan bimbingan. Baik anak yang penyendiri maupun terlalu senang bareng teman sama-sama kudu di arahkan.

Anak yang maunya bermain terus dengan kawan sepantar misalnya, kudu di latih agar dapat menikmati waktunya seorang diri. Jelaskan pada anak bahwa teman-temannya perlu pulang ke rumah masing-masing dan melakukan berbagai aktivitas. Ada waktunya anak bermain bareng mereka atau sendiri saja.

Begitu pula anak yang gemar menyendiri tetap butuh di dorong biar mampu bersosialisasi. Sebagai contoh, saat keluarga besar datang ke rumah. Anak wajib ikut menemui sebagai bentuk kesopanan tuan rumah. Jangan biarkan anak berada di kamar saja. Begitu pula ketika jam istirahat di sekolah, anak perlu sesekali bermain atau pergi ke perpustakaan dengan kawan karena berteman juga penting. 

5. Pastikan kegiatannya ketika menyendiri tetap positif

5 Tips Menghadapi Anak Penyendiri, Perhatikan Suasana Hatinyailustrasi anak membaca (pexels.com/Kindel Media)

Semua anak butuh pengawasan dari orangtua. Jangan berpikir anak hanya berada di kamarnya berarti pasti aman. Tergantung dari apa yang dilakukannya di sana. Teman sebaya kadang memang bisa memberi pengaruh yang kurang baik. Namun, ketiadaan orang lain di dekatnya juga membebaskannya melakukan apa saja termasuk hal yang negatif.

Misalnya, anak bermain gadget dan mengakses situs-situs yang tidak sesuai dengan umurnya. Atau, ia berkomunikasi dengan orang asing yang boleh jadi bermaksud jahat. Oleh sebab itu, kontrol dari orangtua di perlukan. Pastikan kamu tahu apa yang sedang di kerjakannya.

Bila anak di ketahui lebih suka berkegiatan seorang diri, sediakan aktivitas yang tepat usia. Walaupun kamu memperbolehkan anak main gadget, tetap atur waktunya serta batasi apa saja yang bisa di aksesnya. Di waktu luang sekalipun, kegiatan anak tidak boleh sekadar menyenangkan melainkan juga ada sisi edukasinya.

Kesukaan anak menyendiri perlu dipantau tetapi jangan membuat orangtua terlampau khawatir. Apalagi buru-buru menganggapnya tidak normal. Jika tidak ada masalah terkait fokus, emosi, dan kemampuan belajarnya; sifat ini tidak berbahaya. Dia juga masih dapat menempatkan diri dalam situasi sosial meski lebih menikmati kesendirian. Tapi kalau ada gangguan berlebih, terapkan tips menghadapi anak penyendiri serta konsultasikan dengan psikolog anak.

Artikel Yang Sangat Bermanfaat… Jangan Lupa Di baca Juga Artikel berikut ini 

Ini dia tempat Terbaik Info Meja Hoki Kemenangan
Pastikan Partner Kartu anda dari Situs Bandar Online
Ini bukan Situs Kaleng-kaleng tapi Situs Kartu Online Terpercaya
Butuh Dana Cepat ? Kunjungi MADU99

Gabung sekarang dan menangkan jutaan rupiahnya HANYA di MADU99 
Tunggu apalagi jadi kan smartphone kalian sebagai mesin pengahasil uang!! ”

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *