MADU99 – Mandi adalah salah satu praktik membersihkan diri yang paling umum kita lakukan, termasuk untuk menghilangkan bau badan atau bau ketiak. Akan tetapi, mengapa bau tak sedap dari ketiak tetap ada meski setelah di bersihkan dengan sabun dan digosok? MADU99
Meski terdengar sederhana, masalah bau badan memang terkadang cukup mengganggu dan memengaruhi kualitas hidup. Kira-kira apa yang menyebabkan bau ketiak tetap mengganggu padahal kita sudah mandi, ya? Yuk, simak penjelasan ahli berikut ini.
1. Adanya pertumbuhan bakteri jahat berlebih di bawah ketiak
lustrasi bau ketiak setelah mandi (freepik.com/wayhomestudio)
Seperti yang kita tahu, kita memiliki banyak sekali bakteri dalam tubuh, baik bakteri baik maupun jahat. Namun bau badan yang terus-menerus tercium bahkan setelah mandi, bisa jadi karena adanya ketidakseimbangan jumlah bakteri dalam tubuh. Di mana bakteri jahat penyebab bau badan tumbuh lebih banyak daripada bakteri baik yang di butuhkan.
Marisha Garshick, MD, asisten profesor klinis dari Dermatologi di Cornell-New York Presbyterian Medical Center juga menjelaskan ketika seseorang merasa masih bau badan setelah mandi biasanya adalah orang yang lebih rentan berkeringat. Mereka juga kemungkinan memiliki penumpukan bakteri di kulit yang berhubungan dengan keringat.
Perlu di ketahui, bau badan merupakan hasil dari proses pemecahan molekul protein dalam keringat oleh bakteri. Aktivitas bakteri inilah yang menyebabkan aroma tak sedap, jadi bukan karena keringat itu sendiri.
2. Rambut ketiak yang lebat
ilustrasi rambut ketiak lebat (pexels.com/Greta Hoffman)
Rambut yang tumbuh di bawah ketiak dapat menjadi tempat melekatnya bakteri-bakteri penyebab bau badan dan memerangkap bau. Di mana semakin banyak rambut yang kamu miliki, semakin banyak area yang bisa di tempeli bakteri sehingga menyebabkan bau tetap menyengat meski setelah mandi.
Sebuah studi dalam Journal of Cosmetic Dermatology tahun 2016 yang melibatkan responden laki-laki melaporkan bahwa mencukur rambut ketiak atau waxing secara signifikan dapat mengurangi bau ketiak. Ini terjadi karena produk pembersih lebih mudah masuk ke dalam kulit dan lubang folikel rambut.
Baca Juga: 6 Manfaat Tawas Sehari-hari, Bisa Menghilangkan Bau Badan
3. Menggunakan antiperspirant setelah mandi
ilustrasi penggunaan deodoran (pixabay.com/DaModernDaVinci)
Menggunakan antiperspirant setelah mandi di pagi hari sering kali menjadi ide yang bagus untuk mencegah keringat dan mengurangi bau badan. Namun pada kenyataanya tidak. Antiperspirant bekerja lebih efektif ketika di gunakan di malam hari sebelum tidur. Lanjutkan membaca artikel di bawah
Editor’s picks
Di lansir Byrdie, pada malam hari, suhu tubuh turun yang membuat seseorang lebih sedikit berkeringat dan membuat kelenjar keringat kurang aktif. Kondisi ini, akan membuat saluran keringat lebih efektif menyerap bahan aktif berbasis aluminium dalam antiperspirant.
Sementara di pagi hari, kelenjar keringat menjadi lebih aktif kembali. Jadi, antiperspirant akan lebih sulit di serap ke dalam pori-pori kulit yang di perlukan untuk penghambatan keringat.
Selain itu, menggunakan antiperspirant langsung setelah mandi sebenarnya juga tidak di rekomendasikan oleh para ahli. Karena kulit yang basah dapat membatasi penyerapan aluminium hanya di lapisan luar kulit, bukan menembus pori-pori kulit yang seharusnya. Sebaiknya gunakan antiperspirant pada kulit yang benar-benar kering dan bersih.
4. Konsumsi obat-obatan tertentu
ilustrasi minum obat (pexels.com/Polina Tankilevitch)
Beberapa obat dapat memiliki efek samping meningkatkan produksi keringat dan menyebabkan bau badan lebih terlihat. Di antaranya adalah:
- Obat inhibitor kolinesterase, seperti Aricept, Razadyne dan Exelon. Obat-obatan ini biasa di gunakan untuk mengobati Alzheimer dan demensia
- Inhibitor reuptake serotonin selektif, seperti Zoloft, Prozac, dan Lexapro. Biasanya ini di gunakan untuk mengatasi depresi dan kecemasan
- Opioid, seperti Vicodin, Percocet, dan OxyContin, yang di gunakan untuk mengobati rasa sakit
- Antidepresan siklik, seperti Norpramin, Elavil, dan Pamelor, yang umum di gunakan untuk mengatasi kondisi depresi dan gangguan obsesif-kompulsif (OCD)
Coba periksa kembali obat-obatan yang kamu konsumsi. Jika kondisi ini terasa sangat mengganggu, kamu bisa mengonsultasikannya ke dokter. Pada beberapa kasus, dokter mungkin akan merekomendasikan pengobatan dengan dosis yang lebih rendah atau beralih ke obat lain.
5. Adanya infeksi di bawah ketiak
ilustrasi infeksi ketiak (pexels.com/Cliff Booth)
Pernahkah kamu menjumpai bintik seperti jerawat atau benjolan berisi nanah di ketiak? Nah, kondisi ini juga dapat menjadi pemicu kenapa bau ketiak tidak sedap, bahkan setelah dibersihkan atau mandi.
Di lansir Healthline, beberapa jenis infeksi atau kondisi kulit yang dapat menyebabkan bau ketiak, antara lain:
- Trichomycosis axillaris, yaitu infeksi bakteri pada folikel rambut ketiak yang di tandai dengan bintil kecil berwarna kuning, merah, atau hitam pada batang rambut dan munculnya rambut ketiak yang tebal
- Eritrasma, merupakan infeksi bakteri pada klit yang menyebabkan bercak kulit merah muda, merah, atau cokelat dengan sisik, dan kulit agak gatal
- Intertrigo, yaitu ruam kemerahan di lipatan kulit yang bisa menjadi berbau jika terdapat infeksi sekunder yang tumpang tindih, seperti infeksi jamur
Bau ketiak sering kali bukanlah kondisi yang perlu di khawatirkan. Namun masalah ini juga bisa menjadi tanda adanya penyakit lain, seperti di abetes atau penyakit jantung. Temui dokter jika kamu mengalami bau ketiak yang konsisten bahkan setelah mengoleskan antiperspirant dengan benar, mencukur, atau membersihkan ketiak dengan sabun antibakteri.
Baca Juga: Deodoran Vs. Antiperspirant, Mana yang Lebih Ampuh Mencegah Bau Badan?