3 Negara Terakhir yang Menjadi Juara Baru Euro, Buat Kejutan 2024 telah berakhir. Sang juara adalah Spanyol, negara yang sebelumnya sudah tiga kali menjadi kampiun. Di final, La Furia Roja menekuk Inggris, tim yang belum pernah memenangi Euro. Dengan demikian, harapan munculnya juara baru di Euro 2024 pun musnah.
Kemunculan juara baru di Euro sendiri memang sudah jarang terjadi. Tim-tim yang belum pernah juara sering kesulitan mendobrak kemapanan para unggulan. Dalam 32 tahun terakhir, hanya tiga negara ini yang mampu menjadi juara baru Euro.
1. Denmark membuat ledakan di Euro 1992 hingga populer disebut Tim Dinamit
Denmark menjuarai Euro 1992. (uefa.com)
Pertama, ada Denmark yang membuat kejutan di Euro 1992 dengan menjadi juara. Hasil itu mengejutkan karena Denmark hanya jadi bulan-bulanan di Euro 1988. Mereka bahkan sebenarnya gagal lolos ke Euro 1992. Namun, Denmark ketiban pulung karena diundang menggantikan Yugoslavia yang didiskualifikasi sebelum turnamen.
Siapa sangka, Euro 1992 malah dimenangi tim yang berstatus undangan. Kiprah Denmark sendiri awalnya tidak meyakinkan. Pada fase grup, mereka hanya meraih 1 kemenangan dan menorehkan 2 gol. Namun, Denmark tetap melangkah ke semifinal sebagai runner-up Grup 1 di bawah Swedia.
Di semifinal, kejutan Denmark berlanjut. Mereka mengalahkan Belanda, sang juara bertahan, via adu penalti. Bahkan, Jerman yang pernah tiga kali juara dilibas 2-0 di final. Sukses Denmark pun memopulerkan sebutan Tim Dinamit bagi mereka. Julukan itu sebenarnya sudah ada sejak 1980-an, tetapi makin santer berkat ledakan mereka di Euro 1992.
2. Yunani bikin salah satu kejutan terbesar dalam sejarah sepak bola dengan menjuarai Euro 2004
Yunani menjuarai Euro 2004. (x.com/EURO2024) Lanjutkan membaca artikel di bawah
Sukses Denmark menjuarai Euro 1992 memang luar biasa. Namun, tak ada kejutan yang lebih hebat dibanding munculnya Yunani sebagai juara Euro 2004. Yunani Kuno memang pernah menjadi pusat peradaban olahraga dunia. Namun, Timnas Yunani tak punya prestasi memukau di dunia sepak bola sebelum 2004.
Euro 2004 adalah edisi Euro kedua yang diikuti Yunani. Saat undian fase grup, mereka tergabung di pot keempat alias unggulan terakhir. Tak ada yang meramalkan Yunani bisa berbuat banyak. Namun, Yunani ternyata langsung membuat kejutan sejak awal. Mereka mengalahkan tuan rumah Portugal 2-1 pada partai pembuka turnamen.
Yunani akhirnya lolos sebagai runner-up grup di bawah Portugal. Berikutnya, Yunani menggebuk juara bertahan Prancis dengan skor 1-0 pada perempat final. Ceko yang sebelumnya tajam pun dibuat mati kutu pada semifinal. Mengandalkan pertahanan kuat dan set piece jempolan, Yunani lagi-lagi menang 1-0 dan melaju ke final.
Di final, Yunani kembali bertemu Portugal. Banyak yang menyangka kejutan Yunani akan selesai di situ. Portugal seharusnya sudah belajar untuk tak keok lagi dari Yunani. Namun, itulah tepatnya yang terjadi. Yunani menang 1-0 melalui gol tunggal Angelos Charisteas. Hingga kini, belum ada kuda hitam Euro yang mampu menandingi kejutan Yunani tersebut.
3. Portugal meraih trofi mayor perdana dengan menjuarai Euro 2016
Eder mencetak gol kemenangan Portugal di final Euro 2016. (x.com/EURO2024)
Negara terakhir yang menjadi juara baru di Euro adalah Portugal. Selecao das Quinas memang melewatkan kesempatan itu di final Euro 2004. Namun, mereka sukses menebusnya di Euro 2016. Portugal meraih trofi mayor perdana usai mengalahkan tuan rumah Prancis 1-0 di final.
Perjalanan Portugal di Euro 2016 sebenarnya sempat tak meyakinkan. Pada fase grup, mereka gagal menang dan hanya meraih tiga hasil imbang. Portugal pun finis di posisi ketiga Grup F. Beruntung, mereka tetap berhak melaju sebagai salah satu tim peringkat ketiga terbaik.
Setelah itu, Portugal menyisihkan Kroasia, Polandia, dan Wales untuk mencapai final. Di partai puncak, Portugal sempat kesulitan mengatasi Prancis yang tampil dominan. Namun, gol tunggal Eder pada babak tambahan akhirnya menobatkan Portugal sebagai juara.
Kemunculan juara baru bisa membuat sebuah turnamen menjadi lebih menarik dan dramatis. Apalagi jika sang juara adalah tim yang sama sekali tak diunggulkan. Setelah gagal terjadi di Euro 2024, kapan lagi akan ada juara baru yang muncul di Euro?