Kampung Wisata dengan Tema Unik di Kota Malang

Kampung Wisata , Siapa nih yang pingin wisata murah meriah tapi bisa bikin foto sebanyak-banyaknya? Dan masih ada lagi, pengalaman jalan-jalan dan melihat hal-hal baru. Di mana lagi Dolaners bisa eksplor dan dapat banyak cerita kalau bukan di Kota Malang? Yup, kota ini punya kampung-kampung yang menarik untuk dikunjungi, hasil karya kreasi warga yang guyup rukun. Sebelum meluncur ke lokasi, yuk pilih-pilih dulu, kira-kira Dolaners mau ke kampung yang mana.

Kampung Putih

Kampung Wisata

Kampung Wisata , Pada awal tahun ini, Malang menambah koleksi kampung wisatanya dengan menciptakan satu lagi, yakni Kampung Putih. Lokasi kampung wisata ini tepatnya berada di sebelah selatan Rumah Sakit Saiful Anwar. Sebagai bagian dari Company Social Responsibility sebuah perusahaan cat, kawasan kampung yang semula tampak suram dan kumuh di bantaran sungai kini menjadi putih cemerlang dan menarik untuk dikunjungi wisatawan. Tak sungguh-sungguh putih, masih ada warna abu-abu dan hijau yang digunakan untuk mengecat keseluruhan kampung ini, mulai dari dinding hingga atap rumah.

Kampung Topeng

Kampung Wisata

Kampung Topeng adalah hasil program kerjasama Kemensos dengan Pemkot Malang. Dikenal juga dengan nama programnya, Kampung Desaku Menanti, kampung wisata ini sebenarnya bertujuan mengembangkan perekonomian warganya. Jadi, warga kampung ini juga membuat topeng, gantungan kunci, hiasan dinding, dan barang-barang cenderamata lain yang bisa Dolaners beli saat berkunjung ke Kampung Topeng.

Kampung Jodipan

Kampung Jodipan lebih dikenal dengan nama populernya, Kampung Warna Warni. Ada kira-kira 107 rumah warga Jodipan yang dicat dengan 17 ragam warna. Kampung yang sekarang ngehits ini sebenarnya terlahir dari tugas kuliah beberapa mahasiswa Universitas Muhammadiyah Malang. Sama sekali tak ada tujuan pariwisata, para mahasiswa ini sebenarnya bermaksud mengubah gaya hidup warga yang membuang sampah ke sungai. Tak dinyana, perubahan lingkungan yang melibatkan 30 tukang cat dan seniman mural ini membawa dampak yang lebih besar.Kawasan Jodipan yang semula perumahan kumuh warga di bantaran Sungai Brantas berubah menjadi desa wisata yang dikunjungi banyak orang, bahkan hingga ratusan saat akhir pekan dan hari libur. POKERONLINE

Kampung Tridi

Kampung Wisata

Nah, kalau menyeberangi Sungai Brantas melalui jembatan kaca tadi, Dolaners akan sampai di kampung wisata lain. Kampung Tridi adalah nama yang disederhanakan dari 3D, supaya mudah diucapkan. Memang rumah-rumah warga di Kampung Tridi sama meriahnya dengan Kampung Jodipan, tapi Dolaners bisa mendapati gambar-gambar mural tiga dimensi pula di dinding-dinding rumah Kampung Tridi.Kampung Tridi bisa jadi alternatif selfie yang kekinian, Dolaners. Bila sesuai dengan rencana, Kampung Tridi menampilkan 80 gambar 3D yang bisa jadi spot selfi keren bagi pengunjung-pengunjungnya. Berbeda dari Kampung Jodipan, Kampung Tridi ini terlahir berkat ide warganya. Lebih berkonsep, warna rumah-rumah warga Tridi bila dilihat dari atas tampak menyerupai warna pelangi.

BCA JUGA : Mobil Tanpa Garasi di Depok Akan Dikenakan Denda

Kampung Ornamen Celaket

Sempat mengalami perubahan nama sebelum menggunakan kata Celaket sebagai area asli kampung wisata ini, Kampung Ornamen Batik adalah nama yang semula digunakan. Yup, seperti namanya, kampung wisata di Kota Malang ini mengusung tema batik. Ide mewujudkan Kampung Ornamen Batik berasal dari warga kampung langsung ,ditindaklanjuti dengan swadaya dana dan tenaga. Hebat ya, Dolaners?Jadi, karena menyesuaikan dengan lokasinya, maka nama kampung wisata ini mengganti kata Batik menjadi Celaket. Saat memasuki kawasan Kampung Ornamen Celaket yang berada di DAS Brantas ini, Dolaners akan disambut oleh motif-motif batik di dinding-dinding rumah, pagar, jalan kampung, fasilitas umum, dan bidang hias lain yang menambah artistiknya suasana di kampung wisata ini. MADU99

Kampung Glintung Go Green

Dolaners tentu sudah sangat kenal dengan istilah 3G. Tapi kali ini beda ya, bukan tentang jaringan dan koneksi internet. 3G ini singkatan dari Glintung Go Green, sebuah kampung wisata di Kota Malang. Sebenarnya, kampung ini berbenah karena warganya menginginkan lingkungan yang lebih baik. Kawasan ini memang terkenal sebagai area langganan banjir dan kumuh, tapi kini suasananya berbeda jauh.Dibutuhkan waktu lima tahun untuk mengembalikan kondisi air sumur warga dengan membuat sumur injeksi, biopori, disertai dengan penanaman tumbuh-tumbuhan hijau di sekitar rumah. Hasilnya, kini sudah ada sumber air baru dalam jumlah lebih dari yang dibutuhkan warga. Tumbuhan yang dibudidayakan di kawasan pemukiman padat penduduk inipun tak sekedar tanaman hias, tapi juga bisa menjadi alternatif sumber pangan.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *